Friday, 16 May 2014

Apa Sih Tolok Ukur Keberhasilan Rumah Tangga?

Sebagian besar masyarakat mengatakan, terdapat dua hal yang jika terjadi maka rumah tangga tersebut terbilang sukses, yakni mempunyai anak dan banyak harta.

Bukan. Bukan itu.

Pertama, rumah tangga 'Aisyah radhiallaahu 'anha tidak dikaruniai anak, lalu apakah kita akan berkata suami-istri tersebut tidak harmonis? Tidak bahagia?
Kedua, rumah tangga Fatimah radhiallaahu 'anha sangat minim harta. Sang istri pernah menahan laparnya selama beberapa hari hingga kuninglah wajah beliau. Lalu, apakah kita berani mengatakan bahwa rumah tangga mereka hancur berantakan diujung tombak? Tidak. Bahkan suami beliau adalah salah satu penghuni surga Allah. Maa syaa'Allah.

Benar, sebagai seorang istri janganlah dengan mudah untuk menuntut kalimat perpisahan hanya karena kedua hal di atas. Sebab, ummahatul mukminin tidak pernah memberatkan suaminya dengan perkataan tercela. Juga, sebagai seorang suami janganlah mudah mengatakan "Aku tak punya harta, aku tak pantas untukmu, duhai istriku". Innalillaahi wa inna ilayhi raaji'un. Tahu kah para suami, kalimat tersebut justeru enggan didengar oleh istri kalian. Karena dalam kondisi tersebut, para sahabat tidak tercermin dalam diri mereka sifat keputus-asaan.

Seyogyanya, tolok ukur keberhasilan rumah tangga seorang muslim ialah:
- Ketika setelah menikah, maka bertambahlah taqwa mereka kepada Allah.
- Ketika setelah menikah, maka bertambahlah amalan-amalan sunnah mereka.
- Ketika setelah menikah, bertambahlah hafalan-hafalan mereka.
- Ketika setelah menikah, bertambahlah kesabaran mereka dalam setiap takdir Allah.
- Ketika setelah menikah, bertambahlah ghiroh mendatangi majelis-majelis ilmu Allah.
- Pun, ketika setelah menikah, bertambah takutlah mereka sebab mengingat hari di mana mereka akan terpisah dan menghadap sidang Rabb-nya yang paling adil. Bertambah berharaplah mereka kepada Rabb-nya agar dapat dipertemukan dan dinikahkan kembali dalam jannah Allah tanpa hisab. Amin yaa Rabbal 'alamin.


Sumber: Grup WA (dengan bahasa yang disesuaikan)
*Silakan buat temen-temen jika ada yang tahu sumber utamanya dari siapa, bisa diinfokan ke @fachriyaqub. Nanti akan diperbaharui sumber atau referensinya.