Tuesday, 28 April 2015

Cermin-Cermin Iman

(Pict by islam-n-muslim.blogspot.com)

Cermin Pertama
Jika nafsu syahwat datang bertubi-tubi dan begitu menguasai, maka tengoklah kembali shalat-shalat yang telah berlalu, adakah ia telah berkualitas atau hanya rutinitas hambar semata? Ingatlah, Rabbuna berkata:
فخلف من بعدهم خلف أضاعوا الصلاة واتبعوا الشهوات فسوف يلقون غيا
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.” (Maryam: 59)

Cermin Kedua
Jika terasa didapati hati begitu mengeras, jauh dari hidayah, akhlak buruk mendominasi lalu datang pula kesempitan, maka tengoklah kembali kualitas hubungan diri dengan orang tua terutama sang bunda. Ingatlah Rabb kita berkata:
وبراً بوالدتى ولم يجعلنى جبارا شقيا
“Dan aku pun berbakti kepada ibuku sehingga Allah tidak menjadikanku seorang yang sombong lagi celaka.” (QS. Maryam: 32)

Cermin Ketiga
Jika kehidupan ini terasa begitu sempit dan menghimpit, penuh kegusaran dan kehampaan, maka tengoklah kembali Al-Qur'an, Kalam Rabb kita, adakah ia terlantunkan menghiasi hari-hari. Rabb kita berkata:
ومن أعرض عن ذكري فإن له معيشةً ضنكاً
“Dan siapa berpaling dari peringatan-Ku (Al-Qur’an), niscaya baginya sungguh penghidupan yang sempit.” (QS. Thaha: 124)

Cermin Keempat
Jika hari-hari masih terbata-bata dan tiada istiqamah meneguhkan diri di atas kebenaran, maka tengoklah kembali nasihat-nasihat yang telah didengar, adakah ia telah teraplikasi dalam diri? Rabb kita berkata:
ولو أنهم فعلوا ما يوعظون به لكان خيراً لهم وأشد تثبيتا
“Dan sesungguhnya jikalau mereka mau menerapkan nasihat yang sampai kepada mereka, tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan iman mereka.” (QS. An-Nisa : 66)

____
Diterjemahkan dan dikembangkan dari page al-Mus-haf al-Jami'
Sumber: Fachriy Aboe Syazwiena | Fanpage Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia